V ForVendetta adalah
sebuah film yang diadopsi dari serial komik dengan judul yang sama karya Alan
Moore dan David Lloyd yang terbit tahun 1982. Film ini berkisah tentang usaha
V, seorang teroris yang mengenakan topeng Guy Fawkes dan jubah hitam, untuk
meruntuhkan pemerintah Inggris yang dikuasai oleh rezim totaliter pimpinan High
Chancellor Adam Sutler.
"People should not
be afraid of their goverments. Goverments should be afraid of their
people." - V
Fasisme v.s. Anarkisme.
Barangkali itulah gambaran besar cerita V for Vendetta. Dikisahkan, pada suatu
masa Inggris mengalami kekacauan karena teror virus yang menyerang tiga objek
penting: sebuah sekolah, stasiun kereta bawah tanah dan fasilitas PDAM kota.
Virus menyebar luas, tidak hanya di Inggris tapi hingga negara lain,
menyebabkan kekacauan dan kematian jutaan orang.
Pada saat itulah,
muncul politisi konservatif muda bernama Adam Sutler. Adam Sutler berasal dari
Partai Nosefire yang merupakan partai fasis, religius dan anti perbedaan.
Sebelum serangan virus, Partai Nosefire tidak memiliki kekuatan yang
signifikan. Namun berkat kepemilikan saham di Perusahaan Farmasi yang berhasil
menemukan antivirus, anggota partai ini menjadi super kaya. Secara mengejutkan
Partai Nosefire memenangkan pemilu.
Setahun kemudian,
pemerintahan Adam Sutler mengklaim telah berhasil menangkap ekstrimis relijius
penyebar virus. Demi mencegah tragedi serupa, penangkapan besar-besaranpun
dilakukan. Tidak hanya muslim, tapi semua yang berbeda: homoseksual, lesbian,
politisi oposisi, dan populasi lain yang tidak diinginkan. Semua dengan alasan
untuk memulihkan keamanan dan ketertiban. Rakyat Inggris yang trauma dengan
kekacauan, memilih untuk diam dan patuh. Sejak saat itu, Inggris dipimpin oleh
rezim totaliter. Untuk melanggengkan kekuasaannya, Partai Nosefire memiliki
pasukan intel yang kejam bernama Fingerman, menyebar propaganda melalui saluran
British Television Networks (BTN), dan menyadap pembicaraan penduduk Inggris.
Hingga akhirnya munculah
V, sosok misterius yang mengenakan jubah hitam dan topeng Guy Fawkes. Sosok V
digambarkan sebagai sosok yang mahir bermain pedang, pandai meracik bom,
cerdas, menggemari teater, seni, musik klasik dan buku-buku berkualitas. V juga
sangat cerdas dalam memilih kata-kata dalam dialognya.
Dalam usahanya untuk
mengakhiri kepatuhan total kepada Nosefire, pada tanggal 5 November malam V
meledakkan Gedung the Old Bailey. Pemerintahan Adam Sutler segera menayangkan
berita bohong untuk menutupi insiden tersebut melalui siaran BTN. Namun
akhirnya usaha ini sia-sia karena V justru berhasil membajak BTN dan menyiarkan
siaran provokasinya.
"I know you were
afraid. Who wouldn't be? War, terror, disease. There were a myriad of problems
which conspired to corrupt your reason and rob you of your common sense. Fear
got the best of you, and in your panic you turned to the now high chancellor,
Adam Sutler. He promised you order, he promised you peace, and all he demanded
in return was your silent, obedient consent." - V
Pada kesempatan itu, V
juga mengumumkan rencananya untuk meledakkan Gedung Parlemen pada tanggal 5
November di tahun depan.
Menanggapi siaran
provokasi V, pemerintah Inggris mengeluarkan propaganda untuk membantah ajakan
V. Bahkan BTN memberitakan bahwa V telah tewas di tangan polisi Inggris saat
polisi menyerbu ke kantor BTN. Namun rakyat Inggris tidak percaya begitu saja.
Mereka mulai membicarakan V secara sembunyi-sembunyi.
Cerita dibuat menarik
dengan keberadaan Evey Hammond, seorang karyawan di BTN yang pernah
diselamatkan oleh V ketika akan diperkosa oleh anggota Fingerman. Ia terpaksa
bergabung dengan V setelah secara refleks ia menyerang anggota polisi yang
tengah memojokkan V saat pembajakan BTN.
Pada awalnya, Evey
Hammond sempat ketakutan dan meragukan keputusannya untuk mendukung V, namun
berkat upaya "perkaderan" V, Evey Hammond berubah menjadi pengikut
loyalnya. Sosok Evey Hammond sepertinya sengaja diciptakan untuk mewakili
gambaran masyarakat awam di tengah proses revolusi. Setiap orang pada awalnya
takut kesewenang-wenangan penguasa. Tapi jika terus menerus di tekan, pada
akhirnya masyarakat akan menemukan keberanian untuk melawan.
Sementara itu, V
melakukan serangkaian pembunuhan atas pemimpin-pemimpin penting Partai
Nosefire. Di sisi lain, efek siaran propaganda yang dilakukan V di BTN pada
tanggal 5 November makin meluas.
Tindakan melawan pemerintah meningkat drastis. Baju dan topeng yang dikenakan V
juga beredar di kalangan penduduk. Hingga akhirnya, setahun setelah siaran
provokasinya di BTN, pada tanggal yang sama V berhasil meledakkan Gedung
Parlemen dan mengakhiri pemerintahan Adam Sutler.
"The building is a
symbol, as is the act of destroying it.Symbols are given power by the
people.Alone a symbol is meaningless but with enough people blowing up a
building can change the world." - V
Film ini adalah film
serius, provikatif dan barangkali susah difahami kebanyakan orang. Saya pernah
sekali mencoba memutar film ini di kelas bahasa Inggris semasa saya masih
menjadi Instruktur Bahasa Inggris di SAC Pusat Pelatihan Bahasa UMY. Pada menit
ke 15, murid-murid saya protes dan memaksa saya untuk mengganti dengan film
lain.
Namun film ini amat
menarik jika anda menyukai hal-hal yang berbau politik dan konspirasi. Alur
cerita yang dibangun sangat mirip dengan cerita kemunculan dan keruntuhan
diktator-diktator di seluruh dunia. Bahkan film ini juga menginspirasi para
aktivis di dunia nyata. Topeng Guy Fawkes seperti yang dipakai V muncul dan
menjadi simbol di berbagai aksi protes melawan pemerintah di seluruh dunia.
(Baca: Guy Fawkes mask inspires Occupy protests around the world)
V for Vendetta lebih
dari film aksi super hero. Bagi saya V for Vendetta adalah sebuah ide.
Pengarang aslinya, Alan Moore, sepertinya memang sengaja menulis kisah fiksi
ini untuk menyampaikan ide kebenaran, seperti yang diucapkan Evey Hammond dalam
salah satu dialog film:
"... artists use
lies to tell the truth, while politicians use them to cover the truth up."
- Evey Hammond
http://hudaalbanna.blogspot.com/2012/05/v-for-vendetta-film-tentang-pertarungan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar