Jumat, 25 Oktober 2013

Organisasi umum

Organisasi Umum

            Pengertian tentang pelajaran Teori organisasi umum Organisasi adalah merupakan struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu yang mempunyai tingkat manajemen yang tinggi. Teori adalah suatu kerangka yang merupakan alat pikir untuk membantu suatu rumusan tertentu yang bias dikembangkan. Umum adalah suatu pedoman yang diberikan orang terbuka atau sekitarnya yang mampu memberi sproses pekerjaan. Jadi, Teori organisasi umum bisa diartikan sebagaimana telah dijabarkan sebelumnya adalah suatu pikiran yang merupakan sekelompok orang yang membagi tugas dengan cara struktur untuk mendapatkan pedoman yang ingin dicapai bersama-sama

RENTANG KENDALI (SPAN OF CONTROL)
       Sering disebut juga Span of Management, Span of Executive atau Span of Authority.Adalah batas jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara effektif oleh seorang manager
PERLUNYA RENTANG KENDALI DLM ORGANISASI
•         Keterbatasan waktu
•         Keterbatasan pengetahuan
•         Keterbatasan kemampuan
•         Keterbatasan perhatian

 Rentang Kendali setiap pemimpin / manager tidak sama (relatif)


FAKTOR YANG MEMBATASI RENTANG KENDALI
•         Sifat dan terperincinya rencana
•         Latihan-latihan dalam perusahaan
•         Posisi Manager dalam perusahaan
•         Dinamis & Statisnya Organisasi
•         Efektivitas Komunikasi
•         Tipe pekerjaan yang dilakukan


 Bentuk-bentuk Organisasi

       Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi  dan deparementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
     Bagian ini menggambarkan lima aspek utama suatu striktur organisasi, yaitu:
1.       Pembagian kerja
2.       Rantai perintah
3.       Tipe pekerja yang dilaksanakan
4.       Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5.       Tingkat manajemen

        Adapun cara penggambaran bagan struktur orgnisasi menurut Henry G. Hodges dapat di gambarkan sebagai berikut:

·         Bentuk Piramida merupakan bentuk yang paling banyak digunakan, sederhana, jelas dan mudah dimengerti





·         Bentuk Vertikal: hampir sama dengan bentuk piramidal dalam pelimpahan kekuasaan



·         Bentuk Horizontal: aliran wewenang dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan


·         Bentuk Melingkar: menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lain


Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas

  1.  Bentuk Organisasi Garis
Bentuk ini merupakan nbentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.

    Kebaikannya :
Ø  Kesatuan komado terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan.
Ø  Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit.
Ø  Rasa solidaritas dianatara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal.
Ø    Garis komando berjalan tegas

    Kelemahannya :
Ø  Seluruh organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimana bila pimpinan tersebut berhalangan maka organisasi tersebut akan mandek atau hancur.
Ø  Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
Ø  Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.



Struktur organisasi garis


2.       .Bentuk Organisasi Garis dan Staff
Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.



    Kebaikannya :
Ø  Dapat digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, luas organisasinya,dan kompleksitas susunan organisasinya.
Ø  Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya dukungan dari staf ahli.
Ø  Perwujudan “the right man in the right place” lebih mudah terlaksana.
Ø  Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
Ø  Bakat setiap karyawan dapat lebih mudah untuk dikembangkan.

    Kelemahannya :
Ø  Sesama karyawan dapat terjadi tidak saling mengenal, solidaritas sulit terbangun.
Ø  Karena susunan organisasinya yang kompleksitas, maka koordinasi menjadi kurang baik.
Ø  Kesatuan Komando berkurang.




Struktur organisasi garis dan staf


3.       . Bentuk Organisasi Fungsional
Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.

          Kebaikannya :
Ø  Pembidangan tugas-tugas jelas.
Ø  Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
Ø  Digunakannya tenga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.

    Keburukannya :
Ø  Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty.
Ø  Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.


Struktur organisasi fungsional


4.       Bentuk Organisasi Panitia
Tipe organisasi Panitia dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.

         
Kebaikan :
Ø  Segala putusan dipertimbakan secara mendalam  dan terperinci
Ø  Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil
Ø  Koordinasi kerja jelas

         
Keburukan :
Ø  Pengambilan keputusan memerlukan waktu lama
Ø  Tanggung jawabnya tidak jelas
Ø  Kreativitas karyawan susah untuk dikembangkan



Struktur organisasi panitia



Perusahaan Asuransi

PT. Asuransi Jasaraharja Putera ( jp insurance)

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Asuransi Jasaraharja Putera adalah salah satu perusahaan asuransi
kerugian yang eksistensi PT. Asuransi Bintang Bali yang didirikan pada tahun
1986 yang selanjutnya per tanggal 1 Desember 1986 berubah nama menjadi PT.
Asuransi Tis yang merupakan cikal bakal lahirnya PT. Asuransi Jasaraharja
Putera. Sejalan dengan masuknya Yayasan Dana Pensiun & Kesejahteraan
Pegawai PT. Jasaraharja (Persero) yang diikuti denga perubahan struktur
permodalan dan susunan manajemen maka nama perusahaan PT. Asuransi Tis
Asih dirubah menjadi Aken Raharja.
Tuntutan bisnis terus menigkat dan kebijakan pemerintah dalam hal
deregulasi terus bergulir tidak terkecuali di bidang asuransi yaitu dengan
disahkannya UU No.2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian Juncto Peraturan
Pemerintah No.73 tahun 1993 Tentang penyelenggara usaha perasuransian di
Indonesia yang mulai berlaku secara efektif terhitung mulai tanggal 1 Januari
1994. UU No.2 tahun 1992 dan PP No.7 tahun 1993 tersebut menganut azas
spesialisasi dan menegaskan bahwa perusahaan asuransi Penyelenggara Program
Asuransi Sosial dilarang menyelenggarakan bidang asuransi selain asuransi sosial.7
PT. Asuransi Jasa Raharja (Persero) sebagai penyelenggara program
Asuransi Sosial harus melepaskan bidang usaha yang bersifat komersial, seperti
Surety Bond, Asuransi Aneka dan Extra Cover atas pelaksanaan UU No.33 tahun
1964 dikaitkan dengan UU No.2 1992 dan peraturan pelaksanaan lainnya. Sejalan
dengan hal tersebut, maka untuk menjaga kesinambungan pemberian pelayanan
atau jaminan asuransi kepada pengguna jasa Surety Bond dan Asuransi Aneka
serta untuk tetap memberikan nilai tambah kepada peserta Program Asuransi
Sosial, manajemen PT. Asuransi Jasa Raharja (Persero) mengalihkan bidang
usaha yang bersifat komersila tersebut kepada PT. Asuransi Aken Raharja.
Untuk mendukung kapasitas daya tamping atau retensi perusahaan, para
pemegang daham khususnya Yayasan Dana Pensiun Jasa Raharja dan PT.
Asuransi Jasa Raharja (Persero) melakukan penambahan modal atau
restrukturisasi permodalan restrukturisasi manajemen yang disertai dengan
perubahan nama perusahaan menjadi PT. ASURANSI JASARAHRJA PUTERA.
Perubahan tersebut dicatat di dalam akta Notaris Machmudah Rijanto, S.H dengan
akta No.81 tanggal 27 November 1993 dan mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman RI dengan surat keputusan nomor C-2-13619.HT.01.04 TH.93 tangal
13 Desember 1993 mengenai persetujan atas seluruh anggaran Dasar Perseroan
Terbatas PT. Asuransi Jasaraharja Putera, selanjutnya disingkat menjadi PT.
Jasarahrja Putera. Secara efektif PT. Jasaraharja Putera mulai beroperasi sejak
tanggal 1 Januari 1994 bersamaan dengan pengalihan bidang usaha PT.
Jasaraharja (Persero) yang bersifat komersial tersebut.8
Selanjutnya, tanggal 27 November 1993 dikukuhkan sebagai tanggal
berdirinya PT. Jasaraharja Putera. Selanjutnya, sejalan dengan perubahan logo,
per tanggal 27 Novermber 2002 telah pula disepakati penyebutan corporate
communication berupa JP. INSURANCE.
Pengalaman PT. Asuransi Jasaraharja Putera sebagai afiliasi dari PT. Jasa
Raharja (Persero) telah melayani pelanggan di seluruh Indonesia selama hampir
satu setengah dasawarsa. PT. Jasaraharja Putera yang dikenal sebagai JP.
INSURANCE, kini semakin berkibar sebagai perusahaan asuransi yang sehat dan
solid yang tumbuh dan berkembang untuk melayani dan memberikan proteksi
yang optimal.
PT. Jasa Raharja (Persero) sebagai pemegang saham mayoritas adalah
sebuah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang asuransi sosial.
Sinergi permodalan dan keahlian yang diberikan telah mendorong JP. Insurance
memasuki babak baru yang lebih berdaya saing dan memperkokoh posisinya di
kancah industri asuransi nasional. Sampai pada saat ini JP. Insurance memiliki 25
kantor cabang dan 57 kantor pemasaran yang tersebar diseluruh nusantara,
diantaranya cabang Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Batam, Padang, Jambi,
Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang,
Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Manado, Makassar,
Denpasar, Mataram, Kupang, Ternate, Jayapura, Banten.
Bagi sebuah perusahaan jasa, sumber daya manusia (SDM) yang tangguh
dan profesional merupakan aset yang paling bernilai, JP.Insurance sangat
menyadari hal ini. Karena, walau dalam operasional menggunakan teknologi9
canggih, di bisnis perusahaan peran manusia tak tegantikan. Pengembangan SDM
berkualitas di JP.Insurance dimulai dengan memilih calon karyawan secara sngat
sekeltif sejak awal perekrutan. Untuk meningkatkan kemampuan insan
JP.Insurance sehingga dapat menjalankan sistem organisasi maupun teknologi
yang juga selalu ditingkatkan, perusahaan tak segan menanam investasi besar
dalam bentuk pendidikan dan pelatihan berkelanjutan dan terarah, baik didalam
maupun diluar negeri. Kami percaya, investasi pada keahlian sumber daya
manusia merupakan investasi jangka panjang untuk pembangunan dan
perkembangan perusahaan.
Berbagai kegiatan juga kami ciptakan untuk meningkatkan rasa
kebersamaan dan memperkuat teamwork. Dalam berbagai kesempatan, kami di
JP.Insurance selalu menanamkan budaya perusahaan yang tak lain adalah etos
kerja tinggi yang didasarkan pada lima landasan yang kami yakini kekokohannya:
Jujur, Disiplin, Tanggap, Cermat, dan Santun.
Untuk meningkatkan motivasi kerja, tak lupa manajemen memperbaiki
tingkat gaji dan kesejahteraan karyawan. Disisi lain, untuk memperbaiki tantangan
kepada seluruh jajaran perusahaan, kami menetapkan target peningkatan kinerja
usaha yang tinggi. Untuk mencapai target yang mudah ini, manajemen
memberikan kebebasan yang cukup besar bagi para manajer di semua bagian dan
tingkatan untuk melakukan inovasi. Sistem reward and punishment yang jelas ini
berlaku untuk seluruh bidang, bukan hanya pemasaran dan teknis.10
Sebelum melihat kegiatan usaha PT. Asuransi Jasaraharja Putera,
khususnya dalam pelaksanaan pemasran jasa asuransi, terlebih dahulu
menerangkan VISI dan MISI PT. Asuransi Jasaraharja Putera.



Visi Perusahaan
Visi perusahaan yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai dimasa
mendatang adalah “Menjadi perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia” (To
be foremost insurance company in Indonesia) dengan indikator keberhasilan yang
harus dicapai perusahaan adalah menempatkan diri pada level 10 (sepuluh)
sampai dengan 5 (lima) besar di deretan perusahaan Asuransi Kerugian dari segi
Gross premium income, Net underwriting result dan profit.

Misi perusahaan
Misi yang diemban oleh JP.Insurance adalah “Menyediakan produk tepat
guna dengan pelayanan prima”. (To provide appropriate products with excellent
service).



Struktur Organisasi
Struktur organisasi dibuat oleh perusahaan dengan maksud agar kordinasi
dari masing-masing bagian atau divisi berjalan dengan lancar, selain itu untuk
memudahkan pengendalian. Dengan demikian kesatuan aktivitas perusahaan
dapat lebih terarah, yang pada akhirnya mempermudah pencapaian tujuan
perusahan.
Setiap organisasi atau badan usaha mempunyai bentuk struktur organisasi
atau susunan manajemen yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan setiap badan
usaha mempunyai tujuan serta kondisi usaha yang berbeda-beda.11
Susunan Manajemen PT. Asuransi Jasaraharja Putera adalah sebagai

Tugas Pokok:
a. Memimpin penyusunan rencana atau program kerja anggaran untuk
unit kerja yang dipimpinnya.
b. Membuat judul pelaksanaan kegiatan (action plan) atas rencana atau
program kerja yang disusunnya.
c. Memimpin, memotivasi dan membina pegawai bawahannya.
Merencanakan dan mengembangkan sumber daya manusia,
mengamankan alat atau sarana dan uang di dalam unit kerja yang
dipimpinnya.
d. Melakukan kerja sama dengan unit-unit kerja yang lain di dalam
perusahaan.
e. Membina hubungan baik dengan instansi atau pihak ekstern
perusahaan yang berhubungan dengan bidang kegiatan unit kerjanya.
f. Mengendalikan seluruh pelaksanaan kegiatan di dalam unit kerja yang
dipimpinnya.
g. Memberikan saran-saran kepada direksi mengenai penyempurnaan
sistem dan prosedur kerja di dalam bidangnya.
h. Mengusulkan pengembangan keahlian atau pegawai di dalam unit
kerja yang dipimpinnya.
i. Memastikan terusnya laporan kegiatan seluruh unit kerja yang
dipimpinnya.15


Minggu, 20 Oktober 2013

Organisasi

ORGANISASI
Tipe Organisasi

          Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.

Organisasi Formal

         Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

Organisasi Informal

         Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Organisasi dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:

        Organisasi Primer: organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.

         Organisasi Sekunder: organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.

BENTUK/TIPE ORGANISASI
    Tipe organisasi ada 4 macam yaitu :
1.          Tipe organisasi garis atau line yaitu bentuk / struktur organisasi yang paling tua dan paling sederhana diciptakan oleh Henry Fayol.
 Ciri-ciri tipe organisasi garis ini adalah
       - Organisasi masih kecil
      - Jumlah karyawan sedikit
      -Spesialisasi kerja masih kecil

 Keuntungannya adalah :
      -Mudah dimengerti dan dilaksanakan
      -Ada bagian kekuasaan dan tanggung jawab yang jelas
      -Merupakan jenis organisasi yang stabil
      -Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat
       
 Kerugiannya adalah :
     -Seluruh orang terlalu bergantung pada satu orang
     -Bersifat otokratis dan dapat menjadi diktatoris
    -Kesempatan karyawan untuk berkembang sangat terbatas
      -Sulit dilaksanakan dalam suatu organisasi yang besar

   2. Tipe organisasi Fungsional
        Tipe ini diciptakan oleh F.W.Taylor . Dalam tipe ini ada pimpinan yang mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
Keuntungan Tipe ini adalah :
   - Dapat diperolejh manfaat yang sebesar-besarnya dari para ahli
   - Ada koordinasi yang baik
   -Memudahkan dalam pengawasan
Kerugian tipe ini adalah :
    -Banyak mengeluarkan biaya tambahan
    - Kekembaran kekuasaan dapat menimbulkan perselisihan / konflik
    -Pandangan para pekerja yang merasa terlalu banyak atasan.

3. Tipe organisasi Garis dan Staf
      Tipe ini merupakan gabungan dari tipe garis dan fungsional, sehingga menyebar struktur orgasnisasi tersebut.

4. Tipe Organisasi Fungsional dan Staf
      Tipe ini adalah perpaduan antara tipe orrganisasi garis, fungsional dan staf.


Struktur dan Skema Organisasi
Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi, komponen-komponen dalam tiap organisasi memiliki ketergantungan. Sehingga jika suatu komponen baik. Maka akan berpengaruh pada komponen lainnya dan organisasi tersebut.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1.      Bentuk Vertikal
2.      Bentuk Mendatar / Horizontal
3.      Bentuk Lingkaran
4.      Bentuk Setengah Lingkaran
5.      Bentuk Elliptical
6.      Bentuk Piramid terbalik

Macam-macam Skema Organisasi

a.       Berdasarkan teknik atau cara membuatnya :
·         Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah
·         Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan
·         Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar
·         Skema organisasi Lingkaran
·         Skema organisasi Gambar
b.      Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya :
·         Skema Organisasi Fungsional
·         Skema Organisasi Jabatan
·         Skema Organisasi Nama
·         Skema Organisasi Nama dan Jabatan
·         Skema Organisasi Struktur
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
        Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
       James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
         Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
        Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
         Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikanorganisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua  orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
Tata cara dalam membentuk suatu organisai
             adalah dengan partisipasi kita untuk mengumpulkan orang untuk turut ikut dalam kegiatan yang kita akan lakukan dalam mendirikan suatu organisasi.

Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu .
      Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin.
      Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.
       Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.
       Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.
        Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
        Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.