Kepemimpinan
1. ARTI PENTINGNYA KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
adalah proses dimana seseorang mampu mempengaruhi keputusan dan dapat memberi
contoh terhadap suatu golongan atau organisasi tertentu dikarenakan adanya
kekuasaan untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Teori
– teori Kepemimpinan
Beberapa ahli manajemen
mungkin sudah mekemukakan bagaimana timbulnya seorang pemimpin dalam suatu
organisasi. Dan isi dari teori yang satu dengan lainnya pun tidak sama. Dari
bebrapa teori yang dikemukakan ada 3 yang sering dipelajari yaitu:
1. Teori Genetic
Penganut teori ini
berpendapat bahwa seorang pemimpin memiliki bakat atau jiwa kepemimpinan sejak
ia lahir. Artinya jiwa kepemimpinan itu takdir dari Tuhan untuk menjadikan
seorang sebagai pemimpin. (Leaders are born and note made)
2. Teori Sosial
Berbeda dengan teori
geneti yang berpendapat bahwa kepemimpinan adalah takdir, penganut teori ini
berpendapat bahwa semua manusa berhak menjadi pemimpin asalkan ia mau belajar
dan diberikan kesempatan untuk itu. (Leaders are made and note born)
3. Teori Ekologis
Teori ini merupakan
gabungan sisi poditif antara teori genetic dan teori social, dimana seseorang
akan menjadi pemimpin yang baik apabila sudah ditakdirkan Tuhan dan memiliki
bakat untuk menjadi pemimpin, yang kemudian bakat-bakat tersebut dikembangkan
dengan cara belajar dan adanya kesempatan untuk menambah pengalaman dan
mengembangkan bakat tersebut.
Fungsi Pemimpin Dalam Pengambilan Keputusan
Salah satu fungsi
pemimpin dalam organisasi adalah mengambil keputusan secara efektif dan
bertanggung jawab atas apa yang menyangkut dalam kewenangannya. Fungsi
kepemimpinan pada dasarnya menyangkut dua hal pokok, yakni:
a. Fungsi Pemecah Masalah
Fungsi ini berkaitan
dengan tugas dimana seorang pemimpin mempunyai peranan yang kuat dalam
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam organisasi baik masalah yang
diakibatkan factor dalam maupun factor dari luar.
b. Fungsi Sosial
Fungsi ini biasanya
berkaitan dengan pemeliharaan kelompok, dimana pemimpin harus bisa menjaga nama
baik setiap anggota kelompoknya.
2.
TIPOLOGI
KEPEMIMPINAN
Tipologi kepemimpinan merupakan
tipe-tipe kepemimpinan lain yang ada disekitar kita, berikut adalah tipe
kepemimpinan menurut (Siagian,1997) :
1. Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin yang
otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut:
Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi
dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau
menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan
formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang
mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2. Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan
terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme
berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang
bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut :
Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam
menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang
pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku
dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari
upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
3. Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang
tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri
sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa,
bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering
bersikap maha tahu.
4. Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini
para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin
memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya
tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang
jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat
menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya
pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik,
maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan
kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak
dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma.
5. Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang
kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang
paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan
ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan
selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang
termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan
organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang
menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha
mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas
memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat
kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat
kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain,
selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan
berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPEMIMPINAN
Pemimpin memiliki tugas menyelami
kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompok. Dari keinginan itu dapat
dipetik keinginan realistis yang dapat dicapai. Selanjutnya, pemimpin harus
meyakinkan kelompok mengenai apa yang menjadi keinginan realistis dan mana yang
sebenarnya merupakan khayalan. Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan
baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya.
Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana seseorang
mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran,
perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain. Untuk keberhasilan dalam pencapaian
sutu tujuan diperlukan seorang pemimpin yang profesional, dimana ia memahami
akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan
peranannya sebagai seorang pemimpin. Disamping itu pemimpin harus menjalin
hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja
yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam
mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah
ditetapkan.
Menurut Hadari bahwa
unsur-unsur dalam kepemimpinan adalah
1. Adanya seseorang
yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader).
2. Adanya orang lain
yang dipimpin
3. Adanya kegiatan yang
menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan
perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya
4. Adanya tujuan yang
hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses di dalam organisasi, baik
organisasi besar maupun kecil.
4.
IMPLIKASI MANAJERIAL KEPEMIMPINAN DALAM
ORGANISASI
Teori Managerial Grid
Teori dikemukakan oleh
Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi dalam
kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”. Pada
dasarnya teorimanagerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang
didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :
Improvised artinya
pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas
tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
Country Club artinya
kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya
perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana
organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
Team yaitu kepemimpinan
yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil
kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan
untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling
memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan
penghargaan.
Task artinya pemimpin
memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi.
Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
Midle Road artinya
kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan
hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi
dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara
moral individu pada tingkat yang memuaskan.
Yukl gary.(2005).Kepemimpinan dalam oraganisasi,jakarta:indeks
Northou peter.(2013).Kepemimpinan: Teori dan praktik,jakarta:indeks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar